Sabtu, 04 Juli 2020

SLB Pembina Gelar Pelatihan Daring, Siapkan PJJ Bagi ABK


SLB Negeri Pembina Prov.Kalsel menggelar Pelatihan Daring bagi guru-gurunya guna menyiapkan pembelajaran jarak jauh. Kegiatan dengan topik "Merancang PJJ (PJJ) bagi Anak Berkebutuhan Khusus" ini digelar selama tiga hari, dari tanggal 02 s.d 04 Juli 2020.

Sebagaimana ketentuan Kemdikbud, bahwa di masa Pandemi Covid-19 ini, sekolah yang berada di daerah zona merah memulai pembelajarannya dengan pola PJJ. Untuk itulah SLB Negeri Pembina perlu mengadakan pelatihan bagi gurunya agar siap menjalankan ketentuan kemdikbud ini.

Kegiatan berbentuk In-House Training ini pun digelar dalam pola daring (dalam jaringan). Menggunakan aplikasi Google Meet para guru mengikuti pelatihan dari rumah masing-masing. Tidak kurang dari 75 orang guru ikut bergabung dalam pelatihan ini.

Ernita, dari Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Prov. Kalsel dalam sambutannya mengungkapkan rasa senang dan memberi apresiasi atas inisiatif yang dibuat oleh sekolah. "Kondisi pandemi covid-19 yang tidak menentu ini memang berdampak pada persekolahan. Karena itu kita perlu menyiapkan diri untuk pembelajaran semester depan. Apalagi pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus, tentu perlu trik-trik tertentu agar bisa menjalankan PJJ", ungkapnya.

Rosita Sari, Kepala Sekolah SLB Negeri Pembina menyampaikan  bahwa sekolah merasa perlu untuk menyiapkan pembelajaran semester depan dengan pola baru ini. "Dari tim kurikulum sudah menyiapkan pola pembelajaran jarak jauh yang akan kita terapkan. Untuk itu perlu dilatihkan ke guru-guru akan pembelajaran nanti bisa berjalan lancar", katanya.


Kegiatan ini menghadirkan Budi Sanyoto yang memberikan materi tentang membuat RPP sederhana serta Tim Kurikulum SLB Negeri Pembina yang akan menyampaikan materi tentang pembuatan modul pembelajaran. Selain itu juga disampaikan materi tentang penggunaan IT dalam PJJ yang disampaikan Abdul Halim.

Sihadi, ketua pelaksana kegiatan ini menyampaikan bahwa pola kegiatan In House Training ini dibagi dalam dua pola, daring dan penugasan. Hari pertama kita lakukan secara daring, selanjutnya guru-guru mengerjakan penugasan dengan bimbingan tim kurikulum di group Whatsapp. "Jadi, output kegiatan ini nantinya masing-masing guru akan punya modul sendiri yang akan diajarkan ke siswa dan memilih aplikasi apa yang bisa dijalankan dalam PJJ nantinya", tambahnya.


Dengan menggunakan aplikasi Google Meet para guru dapat berinteraksi dalam pelatihan daring. Paniti juga menyiapkan daftar hadir virtual menggunakan aplikasi zoho yang menyediakan tandatangan kehadiran serta mengirimkan foto screenshot keikutsertaannya. Selain itu peserta akan mendapat e-sertifikat yang bisa otomatis terkirim ke peserta setelah berakhir kegiatan melalui email masing-masing.

/Halim
Guru SLB C Negeri Pembina

Sabtu, 07 Maret 2020

ASSESMENT SISWA SLB C Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Selatan

 

1 Assesment Awal PPDB

Assessment siswa baru pada SLB C Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Selatan ditangani oleh tim assesement menggunakan panduan assessment akademik dan perekembanngan yang di sinkronisasi dengan hasil pemeriksaan siswa yang harus diserahkan ketika mendaftar masuk menjadi siswa baru.

2 Assesment Akademik

Assesment akademik dilakukan berkala dua kali dalam setahun untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa. Assesment ini dilakukan oleh tim assessment yang berkoordinasi dengan guru kelas

3 Assesment Prilaku

Assesment prilaku dilakukan berkala dua kali dalam satu semester untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa. Assesment ini dilakukan oleh tim assessment berdasarkan pengamatan guru dan masukan dari orangtua.

4 Assesment Perkembangan Siswa

Assesment perkembangan siswa dilakukan satu kali dalam satu tahun ajaran untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa. Assesment ini dilakukan oleh tim assessment berdasarkan pengamatan guru dan masukan dari orangtua dan dirangkum dari hasil assessment berkala lainnya.

5 Penyususnan dan Telaah Ulang Pedoman Assesment

Pedoman assessment di SSLB C Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Selatan disusun dan ditelaah ulang setuap tahunnya oleh tim assessment yang melibatkan guru khusus dan masukan dari tenaga ahli di luar lembaga agar selalu sesuai dengan perkembangan pendidikan dan pelayanan anak berkebutuhan khusus

Kurikulum Dan Program Layanan
SLB C NegeriI Pembina Prov. Kalsel

Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel  menerapkan kurikulum K13 Sistem pendidikan berbasis kebutuhan dan kemampuan siswa yang disesuaikan dengan hasil assessment tim pendidik dan rekomendasi tenaga ahli serta kolaborasi kurikulum K13. Pada pelaksanaan sistem pembelajaran yang ada di Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel di kedepankan beberapa hal penting yang membuat Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel  berbeda dengan sekolah negeri pada umumnya antara lain :

1. Kurikulum Program Kompensatoris
Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel  mengkolaborasikan kurikulum 13 dengan hasil assessment kebutuhan dan kemampuan siswa serta menambahkan kurikulum program kompensatoris. Program kompensatoris secara singkat adalah memfasilitasi siswa yang memiliki hambatan pada aspek tertentu seperti kehilangan fungsi penglihatan, pendengaran, hambatan pada kognitif, motorik, emosi maupun tingkah laku, sehingga dialihkan pada fungsi lain yang memungkinkan dapat menggantikan fungsi yang hilang. Program ini dilaksanakan diluar jam mengajar sebanyak 1 jam mata pelajaran sesuai dengan program yang dibutuhkan. Program tersebut antara lain :  
·       Orientasi dan mobilitas bagi tunanetra
Orientasi dan mobilitas merupakan salah satu layanan kompensatoris bagi tunanetra. Berdasarkan pendapat Raharja menjelaskan orientasi dan mobilitas atau disingkat OM adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain menggunakan semua indera yang masih ada untuk menentukan posisi seseorang terhadap benda-benda penting yang ada disekitarnya baik temporal ataupun spasial.
·       PKPBI bagi tunarungu
Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama disingkat PKPBI merupakan pembinaan komunikasi dan penghayatan bunyi yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja, sehingga kemampuan komunikasi dan mempersepsi bunyi melalui pendengaran dan perasaan vibrasi yang masih dimiliki peserta didik tunarungu dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk berintegrasi dengan dunia sekelilingnya yang penuh dengan bunyi.

·       Pengembangan Bina diri bagi tunagrahita
Pembelajaran pengembangan bina diri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru profesional dalam bidang pendidikan khusus untuk membina atau melatih secara terencana danterprogram terhadap peserta didik tunagrahita yang membutuhkan layanan khusus, yakni peserta didik tunagrahita yang mengalami hambatan berkait dengan bina diri dan koordinasi motorik agar mereka dapat melakukan aktivitas dan keterampilan hidup sehari-hari secara optimal.
·       Pengembangan Bina diri dan gerak bagi tunadaksa
Bina diri dan gerak yakni bahwa Bina diri adalah serangkaian kegiatan yang disusun oleh guru profesional secara terencana, terprogram terhadap individu yang membutuhkan layanan khusus, yakni individu yang mengalami gangguan koordinasi gerak-motorik, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, dengan tujuan meminimalisasi dan atau menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya.
·       Pengembangan Interaksi komunikasi dan perilaku bagi autis
Pengembangan kompensatoris bagi anak autis salah satunya pegembangan interaksi dan perilaku. Tujuannya yakni agar anak autis mampu bersosialisasi di lingkungan sekitar, mengidentifikasi orang atau tempat yang ada di sekitar, mengikuti permainan dengan baik, menunjukkan perilaku yang baik, dll

2. Kurikulum Vokasional / Bengkel Kerja
Program pendidikan vokasi di SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel   bertujuan untuk menyiapkan lulusan untuk bekerja dan mandiri di kehidupannya.  Program ini melatih vokasional yang cenderung bersifat reproduktif yang dapat memenuhi pengembangan kebutuhan industri dan skill yang dibutuhkan pasar. Program vokasi atau bengkel kerja adalah 1 dari 10 sekola khusus terpilih yang memiliki sarana dan prasarana serta variasi jenins bidang ketrampilan, antara lain :
·       ICT
·       Tata Busana
·       Tata Boga
·       Kriya Kayu
·       Otomotif
·       Tata Kecantikan
·       Akupressuere / Massage
·       Percetakan Braillo
·       Sablon

3. Tenaga Pengajar Ahli
Sebagai salah satu syarat menjadi sekolah Pembina jenjang Satuan Pendidikan khusus maka SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel  memiliki tenaga kerja ahli dari berbagai bidang ilmu pendidikan yang sesuai untuk mengangani siswa berkebutuhan khusus dengan keragaman hambatan yang mereka miliki.

4. Program Pembinaan Kejuaraan Siswa Khusus
Pembinaan kejuaraan siswa berkebutuhan khusus seperti fiksi, o2sn, fls2n, literasi, soina dan lain sebagainya dilakukan diluar jam pelajaran dengan pendidik yang berpengalaman dibidangnya maupun dengan memanggil pelatih khusus yang didanai melalui dana BOS dan menggunakan jam ekstrakulikuler.

5. Pendidikan Praktik
Pendidikan praktik adalah bentuk pembelajaran yang mengedepankan pemberian pengalaman secara nyata kepada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan materi pembelajaran yang didapat di dalam kelas ke dalam kehidupan sehari-hari.

6. Program Kelompok Kerja Guru (KKG) Intra Sekolah
Seluruh guru di SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel  mengikuti kegiatan KKG yang di laksanakan di sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Kegiatan berisi diskusi, seminar, workshop, microteaching, pengembangan kurikulum dan pengembangan metode pembelajaran. Guru berkesempatan untuk bisa bertukar ide dengan guru-guru yang lain pada kegiatan ini.

Kegiatan Outing Class dilaksanakan dengan mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan pelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa dalam belajar. Selain Outing Class bisa menjadi salah satu media pembelajaran yang menarik di luar kelas. Pada kegiatan ini siswa akan melihat langsung proses di lapangan dalam mengaplikasikan pelajaran.

Program pembemberdayaan alumni merupakan cara dari SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel untuk membimbing siswa khusus agar mandiri di kehidupannya serta dapat benar benar memberi pengalaman bermasyarakat yang inklusif. Hal ini juga berguna untuk mengetahui Profil alumni, Kekuatan dan kelemahan pemberdayaan alumni, Peluang dan tantangan dalam kehidupan bermasyarakat di tengah hambatan yang dimiliki oleh siswa.

Komite sekolah berperan sebagai forum silaturahmi antara orang tua/wali murid dengan sekolah dan antar orang tua. Komunikasi orang tua ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang mungkin timbul pada diri siswa ketika proses pembelajaran di sekolah berlangsung. Komite sekolah ini juga mempunyai program kerja untuk mendukung program pendidikan yang ada di sekolah.

BIAYA DAN PROGRAM PENDIDIKAN

SLB C Negeri Pembina Prov. Kalimantan Selatan


Biaya pendidikan di SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel Proseluruhnya GRATIS yang meliputi : buku paket, alat dan bahan praktik dan kegiatan ekstrakulikuler. Semua keperluan biaya tersebut dibebankan pada Anggaran Sekolah melalui BOS san BOSDA Provinsi Kalimantan Selatan. Waktu dan program pendidikan dijabarkan pada tabel di bawah ini:

1.     Tingkat Taman Kanak Kanak ( Inklusi dan TKLB )
Waktu
Program / Kegiatan
08.00-08.30
Penanaman Karakter
-        Baris berbaris
-        Senyum, Salam Sapa
08.30-09.00
Belajar
09.00-09.30
Belajar
09.30-10.00
Belajar
10.00-10.30
Belajar
10.30-11.00
Belajar

Untuk tingkat taman-kanak kanak baik TKLB maupun TK Inklusi dilaksanakan kegiatan outing class pada puncak tema secara berkala dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sebagai berikut: Drumband, Menari dan Menyanyi.

2.       Tingkat Sekolah Dasar
Waktu
Program / Kegiatan
08.00-08.30
Penanaman Karakter
-        Solat Duha Berjamaah
-        Senyum, Salam Sapa
-        Senam Bersama ( Jumat )
08.30-09.00
Belajar
09.00-09.30
Belajar
09.30-10.00
Belajar
10.00-10.30
Istirahat
10.30-11.00
Belajar
11.00-11.30
Belajar
11.30-12.00
Belajar
12.00-13.00
Istirahat
13.00-13.30
Belajar

Untuk sekolah dasar dilaksanakan kegiatan outing class pada akhir semester secara berkala dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sebagai berikut: Drumband, Silat, Pengolahan Barang Bekas, Memari dan Menyanyi. Jumlah jam pelajaran per minggu 36 JP (sesuai Struktur Kurikulum) Jumlah jam pelajaran yang ditematikkan 26 JP per minggu dan rata rata setiap guru minimal mengampu lebih dari 24 jam pelajaran dikarenakan keterbatasan tenaga.
              
3.       Tingkat Sekolah Menengah Pertama
Waktu
Program / Kegiatan
08.00-08.30
Penanaman Karakter
-        Solat Duha Berjamaah
-        Senyum, Salam Sapa
-        Senam Bersama ( Jumat )
08.30-09.00
Belajar
09.00-09.30
Belajar
09.30-10.00
Belajar
10.00-10.30
Istirahat
10.30-11.00
Belajar
11.00-11.30
Belajar
11.30-12.00
Belajar
12.00-13.00
Istirahat
13.00-13.30
Belajar
13.30-14.00
Solat Dhuhur Berjamaah
14.00-14.30
Belajar

Untuk tingkat sekolah menengah pertama dilaksanakan kegiatan outing class pada akhir semester secara berkala dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sebagai berikut: Drumband, Silat, Pengolahan Barang Bekas, Memari dan Menyanyi. Jumlah jam pelajaran per minggu 38 JP (sesuai Struktur Kurikulum) Jumlah jam pelajaran yang ditematikkan 12 JP per minggu, Program  Khusus = 2 JP per minggu, PJOK = 2 JP, Agama 2 JP, Program Pilihan atau bengkel kerja adalah = 18 JP per minggu, Bahasa Inggris = 2 JPu dan rata rata setiap guru minimal mengampu lebih dari 24 jam pelajaran dikarenakan keterbatasan tenaga.

4.       Tingkat Sekolah Menengah Atas
Waktu
Program / Kegiatan
08.00-08.30
Penanaman Karakter
-        Solat Duha
-        Senyum, Salam Sapa
-        Senam Bersama ( Jumat )
08.30-09.00
Belajar
09.00-09.30
Belajar
09.30-10.00
Belajar
10.00-10.30
Istirahat
10.30-11.00
Belajar
11.00-11.30
Belajar
11.30-12.00
Belajar
12.00-13.00
Istirahat
13.00-13.30
Belajar
13.30-14.00
Solat Dhuhur Berjamaah
14.00-14.30
Belajar

Untuk tingkat sekolah menengah pertama dilaksanakan kegiatan outing class pada akhir semester secara berkala dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sebagai berikut: Drumband, Silat, Pengolahan Barang Bekas, Memari dan Menyanyi. Jumlah jam pelajaran per minggu 42 JP (sesuai Struktur Kurikulum) Jumlah jam pelajaran yang ditematikkan 12 JP per minggu, Program Khusus = 2 JP per minggu, PJOK = 2 JP, Agama 2 JP, Program Pilihan atau bengkel kerja adalah = 24 JP per minggu, Bahasa Inggris = 2 JPu dan rata rata setiap guru minimal mengampu lebih dari 24 jam pelajaran dikarenakan keterbatasan tenaga.

5.       Pembinaan Alumni
Pembinaan siswa alumni SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel dilakukan hingga siswa mampu mandiri sehingga dapat berbaur di masyarakat dan siap menjadi insan yang mandiri dan berguna bagi keluarga, lingkungan sekitar dan negara.

SLB Pembina Gelar Pelatihan Daring, Siapkan PJJ Bagi ABK

SLB Negeri Pembina Prov.Kalsel menggelar Pelatihan Daring bagi guru-gurunya guna menyiapkan pembelajaran jarak jauh. Kegiatan dengan topi...