Kurikulum Dan Program Layanan
SLB C NegeriI Pembina Prov. Kalsel
Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel menerapkan kurikulum K13 Sistem pendidikan
berbasis kebutuhan dan kemampuan siswa yang disesuaikan dengan hasil assessment
tim pendidik dan rekomendasi tenaga ahli serta kolaborasi kurikulum K13.
Pada pelaksanaan sistem pembelajaran yang ada di Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel di
kedepankan beberapa hal penting yang membuat Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel berbeda dengan
sekolah negeri pada umumnya antara lain :
1. Kurikulum Program Kompensatoris
Sekolah SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel mengkolaborasikan kurikulum 13
dengan hasil assessment kebutuhan dan kemampuan siswa serta menambahkan
kurikulum program kompensatoris. Program kompensatoris
secara singkat adalah memfasilitasi siswa yang memiliki hambatan pada aspek
tertentu seperti kehilangan fungsi penglihatan, pendengaran, hambatan pada
kognitif, motorik, emosi maupun tingkah laku, sehingga dialihkan pada fungsi
lain yang memungkinkan dapat menggantikan fungsi yang hilang. Program
ini dilaksanakan diluar jam mengajar sebanyak 1 jam mata pelajaran sesuai
dengan program yang dibutuhkan. Program tersebut antara lain :
·
Orientasi dan mobilitas bagi
tunanetra
Orientasi dan
mobilitas merupakan salah satu layanan kompensatoris bagi tunanetra.
Berdasarkan pendapat Raharja menjelaskan orientasi dan mobilitas atau disingkat
OM adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain menggunakan
semua indera yang masih ada untuk menentukan posisi seseorang terhadap
benda-benda penting yang ada disekitarnya baik temporal ataupun spasial.
·
PKPBI bagi tunarungu
Pengembangan
Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama disingkat PKPBI merupakan pembinaan
komunikasi dan penghayatan bunyi yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak
sengaja, sehingga kemampuan komunikasi dan mempersepsi bunyi melalui
pendengaran dan perasaan vibrasi yang masih dimiliki peserta didik tunarungu
dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk berintegrasi dengan dunia sekelilingnya
yang penuh dengan bunyi.
·
Pengembangan Bina diri bagi tunagrahita
Pembelajaran
pengembangan bina diri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru profesional dalam bidang pendidikan khusus untuk membina atau melatih
secara terencana danterprogram terhadap peserta didik tunagrahita yang
membutuhkan layanan khusus, yakni peserta didik tunagrahita yang mengalami hambatan
berkait dengan bina diri dan koordinasi motorik agar mereka dapat melakukan
aktivitas dan keterampilan hidup sehari-hari secara optimal.
·
Pengembangan Bina diri dan
gerak bagi tunadaksa
Bina diri dan gerak
yakni bahwa Bina diri adalah serangkaian kegiatan yang disusun oleh guru
profesional secara terencana, terprogram terhadap individu yang membutuhkan
layanan khusus, yakni individu yang mengalami gangguan koordinasi
gerak-motorik, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari,
dengan tujuan meminimalisasi dan atau menghilangkan ketergantungan terhadap
bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya.
·
Pengembangan Interaksi
komunikasi dan perilaku bagi autis
Pengembangan
kompensatoris bagi anak autis salah satunya pegembangan interaksi dan perilaku.
Tujuannya yakni agar anak autis mampu bersosialisasi di lingkungan sekitar,
mengidentifikasi orang atau tempat yang ada di sekitar, mengikuti permainan
dengan baik, menunjukkan perilaku yang baik, dll
2. Kurikulum Vokasional / Bengkel Kerja
Program pendidikan vokasi di SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel bertujuan
untuk menyiapkan lulusan untuk bekerja dan mandiri di kehidupannya. Program ini melatih vokasional yang cenderung
bersifat reproduktif yang dapat memenuhi pengembangan kebutuhan industri dan
skill yang dibutuhkan pasar. Program vokasi atau bengkel kerja adalah 1 dari 10
sekola khusus terpilih yang memiliki sarana dan prasarana serta variasi jenins
bidang ketrampilan, antara lain :
· ICT
· Tata Busana
· Tata Boga
· Kriya Kayu
· Otomotif
· Tata
Kecantikan
· Akupressuere
/ Massage
· Percetakan
Braillo
· Sablon
3. Tenaga Pengajar Ahli
Sebagai salah satu syarat menjadi
sekolah Pembina jenjang Satuan Pendidikan khusus maka SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel memiliki tenaga
kerja ahli dari berbagai bidang ilmu pendidikan yang sesuai untuk mengangani
siswa berkebutuhan khusus dengan keragaman hambatan yang mereka miliki.
4. Program Pembinaan Kejuaraan Siswa Khusus
Pembinaan kejuaraan siswa
berkebutuhan khusus seperti fiksi, o2sn, fls2n, literasi, soina dan lain
sebagainya dilakukan diluar jam pelajaran dengan pendidik yang berpengalaman
dibidangnya maupun dengan memanggil pelatih khusus yang didanai melalui dana
BOS dan menggunakan jam ekstrakulikuler.
5. Pendidikan Praktik
Pendidikan praktik adalah bentuk pembelajaran
yang mengedepankan pemberian pengalaman secara nyata kepada kemampuan siswa
untuk dapat menerapkan materi pembelajaran yang didapat di dalam kelas ke dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Program Kelompok Kerja Guru (KKG) Intra Sekolah
Seluruh
guru di SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel mengikuti kegiatan KKG yang di laksanakan di sekolah. Kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar. Kegiatan berisi diskusi, seminar,
workshop, microteaching, pengembangan kurikulum dan pengembangan metode
pembelajaran. Guru berkesempatan untuk bisa bertukar ide dengan guru-guru yang
lain pada kegiatan ini.
Kegiatan Outing Class dilaksanakan
dengan mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan pelajaran. Kegiatan
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa dalam belajar.
Selain Outing Class bisa menjadi salah satu media pembelajaran yang menarik di
luar kelas. Pada kegiatan ini siswa akan melihat langsung proses di lapangan
dalam mengaplikasikan pelajaran.
Program pembemberdayaan alumni
merupakan cara dari SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel untuk membimbing siswa khusus agar mandiri di
kehidupannya serta dapat benar benar memberi pengalaman bermasyarakat yang
inklusif. Hal ini juga berguna untuk mengetahui Profil alumni, Kekuatan dan
kelemahan pemberdayaan alumni, Peluang dan tantangan dalam kehidupan
bermasyarakat di tengah hambatan yang dimiliki oleh siswa.
Komite sekolah berperan sebagai forum
silaturahmi antara orang tua/wali murid dengan sekolah dan antar orang tua. Komunikasi
orang tua ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang
mungkin timbul pada diri siswa ketika proses pembelajaran di sekolah
berlangsung. Komite sekolah ini juga mempunyai program kerja untuk mendukung
program pendidikan yang ada di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar