Kamis, 05 Maret 2020

SLB C Negeri Pembina Prov. Kalsel Prov. Kalsel Sebagai Sekolah Kewirausahaan Disabilitas

Kemandirian adalah salah satu visi dari SLB-C Negeri Pembina. Karena itu pembinaan kewirausahaan sudah dimulai sejak jenjang SMP dan SMA. Adanya pembelajaran vokasi dalam kurikulum SLB harus dilanjutkan dan diaktualisasikan dalam kewirausahaan. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memang memerlukan pendampingan dalam aktivitasnya. Berbagai hambatan yang disandang ABK, menuntut bantuan-bantuan tertentu dari pihak lain. Namun bukan berarti mereka tidak bisa mandiri dan berkreasi. Pihak lain diperlukan untuk membantu di dibidang pemasaran atau meningkatkan kualitas produksi misalnya. Karena itulah berbagai usaha telah dilakukan SLB Negeri Pembina sebagai sekolah kewirausahaan disabilitas ini antara lain kegiatan tersebut dilakukan dengan: 


1. Mendirikan Warung Alumni.

Unit usaha warung ini adalah kolaborasi antara siswa dan alumni dengan bimbingan guru. Disini siswa belajar dan praktik secara langsung mengelola usaha dari produksi, pemasaran hingga administrasi keuangan. Berbagai produk olahan dari siswa yang dikembangkan di bengkel-bengkel keterampilan dicoba untuk dipasarkan melalui unit usaha ini. 

Di sekolah, warung alumni ini diwujudkan dengan membuka kantin. Kantin ini menyediakan keperluan siswa untuk jajan dan makan di sekolah. Dikelola oleh siswa alumni dan sebagian produk makanan pun dibuat oleh para alumni yang sudah lulus sekolah. 




Usaha lainnya adalah mencoba berbagai usaha yang bisa dikerjakan siswa dan alumni di rumahnya, dan dipasarkan melalui warung alumni dan jaringannya. Berbagai usaha yang sudah dicoba dikembangkan adalah ternak ikan dengan dalam drum, kain sasirangan dengan variasi produknya seperti tempat tisu, kaos, dan sebagainya. Selain itu yang belakangan dikembangakan adalah produksi kain dengan dengan ecoprint, serta bakul / tas purun.

2. Pelatihan/Training Kewirausahaan Berkala

Setiap tahun selalu diprogramkan pelatihan kewirausahaan untuk siswa dan guru. Pelatihan kewirausahaan ini digelar dengan pendanaan dari dinas pendidikan maupun dana kemendikbud atau dibuat secara mandiri oleh sekolah. 

Materi yang dilatihkan biasanya adalah program-program kewirausahaan yang cocok untuk anak berkebutuhan khusus. Pelatihan kewirausahaan ini diteruskan /ditindak lanjuti secara praktis dalam program kewirausahaan, baik dari segi produksi, hingga pemasaran.

3. Membuka dan Mengembangkan pemasaran ke luar daerah dan luar negeri.

Produk olahan dari siswa dan alumni SLB Pembina mempunyai ciri khas “hand made” (buatan tangan). Karena dibuat dengan olahan tangan secara manual, sehingga produk menjadi terbatas tapi bisa ditingkatkan kualitasnya. Produk seperti ini mempunyai pangsa pasar di luar negeri seperti Jepang, Korea dan lainnya. Sebagai contoh produk “bakul purun” yang kemudian diditingkatkan kualitasnya sudah pernah di order dari Jepang. Termasuk juga kain produk “ecoprint” yang dikembangkan oleh siswa dan alumni SLB Pembina.

4. Sinkronisasi pembelajaran Vokasi dengan Kewirausahaan Siswa

Pembelajaran vokasi di SLB Pembina tidak akan berarti apa-apa jika tidak dibarengi dan disingkonkan dengan program kewirausahaan. Materi yang diajarkan dan produk yang dihasilkan dalam program pembelajaran vokasi diteruskan dan dipasarkan dalam program kewirausahaan. 

Pembelajaran keterampilan ICT lebih difokuskan pada desain dan multimedia. Siswa diajarkan program komputer dalam mengolah desain. Produknya misalnya pembuatan desain Kartu Pelajar hingga cetak, desain stiker sampai cetak yang bisa mengcover kemasan-kemasan produk keterampilan lainnya. 

Pembelajaran Tata boga mengarahkan siswanya untuk bisa membuat makanan dan minuman yang disediakan di warung/kantin alumni. Pembelajaran di Tata Busana diarahkan untuk membuat produk-produk unik dengan ciri “hand made” dan ini sangat disukai oleh kalangan tertentu. 

Keterampilan Otomotif juga tidak melulu ke bidang mesin. Melalui pembelajaran keterampilan ini lebih mengarahkan siswa kepada keterampilan-keterampilan yang paling mungkin bisa dilakukannya, serta bisa menjadi keterampilan sebagai bekal hidupnya. Beberapa anak juga sudah magang di tempat pencucian mobil dan bisa bekerja di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SLB Pembina Gelar Pelatihan Daring, Siapkan PJJ Bagi ABK

SLB Negeri Pembina Prov.Kalsel menggelar Pelatihan Daring bagi guru-gurunya guna menyiapkan pembelajaran jarak jauh. Kegiatan dengan topi...